Kaca adalah material padat yang merupakan zat cair yang sangat dingin karena molekul-molekulnya tersusun seperti air, namun kohesinya membuat bentuknya menjadi stabil. Hal ini terjadi karena proses pendinginan yang sangat cepat. Ini juga yang membuat kaca menjadi transparan atau tembus pandang. Kaca adalah amorf (non kristalin) material padat yang bening dan transparan (tembus pandang), biasanya juga rapuh atau mudah pecah.
Kaca biasanya dipasang pada pintu, jendela, dinding, atau bagian bangunan lainnya. Hal ini bertujuan untuk meneruskan cahaya matahari ke dalam bangunan sehingga walaupun tanpa lampu, ruangan bisa terang saat siang hari. Masuknya cahaya matahari ke dalam ruangan dapat menghilangkan kelembaban.
Agar lebih yakin mau memilih jenis kaca apa yang tepat untuk rumahmu nanti?
Yuk simak dulu penjelasan di MYHOME tentang jenis-jenis kaca.
1. Kaca Cermin (Mirorr Glass)
Kaca cermin adalah kaca dengan lapisan tambahan oksida logam melalui proses dualisis. Kaca yang juga disebut one way glass tampak seperti cermin di satu sisi, dan tampak tembus pandang di sisi lainnya. Kaca cermin cocok untuk jendela di sekitar area depan rumah untuk melindungi penghuni rumah dari pandangan mata orang iseng. Kita yang berada di dalam rumah dapat mengamati keadaan sekitar setiap saat, namun mereka yang ada di luar tak bisa melihat ke dalam.
2. Kaca Bening (Clear Glass)
Kaca ini sering juga disebut sebagai float glass atau kaca polos karena rata . Kaca ini tidak berwarna serta memiliki permukaan yang sangat bersih dan dapat membiaskan obyek secara sempurna sampai lebih dari 90%. Pemilik rumah sebaiknya memperhatikan ukuran jendela saat menentukan ketebalan kaca. Semakin besar jendela, semakin tebal pula kaca yang digunakan. Kaca ini banyak digunakan pada eksterior maupun interior bangunan, baik rumah tinggal atau gedung bertingkat. Kaca ini juga dapat digunakan untuk perabot rumah tangga.
3. Kaca Warna (Tinted Glass)
Kaca ini biasa disebut dengan kaca riben atau tinted glass. Tinted glass dibuat dengan cara menambahkan metal oksida pada takaran tertentu pada adonan kaca.Penambahan ini membuat kaca yang dihasilkan berwarna kecoklatan, abu-abu, hijau, atau biru, namun tidak mengubah sifat kaca kecuali dalam hal perubahan transmisi energi solar/ matahari. Kaca jenis ini mampu menahan sinar matahari sampai dengan 55%, sehingga dapat membantu mengurangi beban daya listrik yang digunakan untuk menghidupkan AC. Dengan warna pada kaca, maka sifat tembus pandang kaca menjadi lebih rendah sehingga dapat memberikan privasi kepada penghuninya. Kaca ini lebih banyak dipakai pada eksterior bangunan, baik untuk pintu, jendela, atau curtain wall.
4. Kaca Laminasi (Laminated Glass)
Kaca ini merupakan jenis kaca dengan tingkat keamanan dan perlindungan yang tinggi terhadap penghuni. Jika terjadi sesuatu yang menyebabkan pecahnya kaca, kaca laminated tidak akan berhamburan, tetapi hanya retak dan sangat sulit untuk ditembus. Karakteristik kaca ini adalah pecahan kaca tidak akan jatuh atau berhamburan, tetapi tetap melekat pada filmnya, dan kaca akan tetap terpasang pada rangkanya.Kaca laminasi lazim digunakan di zona rumah berisiko tinggi, misalnya sebagai pagar balkon, tangga, dan jendela skylight.
5. Kaca Patri (Stained Glass)
Kaca patri dihasilkan dengan cara menambahkan zat garam metalik ke dalam adonan kaca, sehingga dihasilkan kaca dalam warna-warna berbeda. Kaca berwarna ini lalu dipotong dan disusun dalam sebuah bingkai yang disangga bilah timbal sehingga membentuk gambar pada jendela. Warna-warni stained glass adalah sentuhan seni yang dapat mengurangi intensitas sinar matahari dan melindungi furnitur dari kerusakan akibat terpapar sinar matahari dalam jangka panjang. Berkat kaca patri, atmosfer interior rumah akan menjadi dramatis dan romantis. Rumitnya proses pembuatan dan daya tahan membuat harga kaca patri sangat mahal.
Kaca patri banyak digunakan di bangunan-bangunan kuno di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Sampai saat ini kita bisa melihat kaca patri pada jendela gereja yang didirikan di era Kolonial.
Comments